Tulisan Pertama Untukmu

Sebenarnya dari awal kemunculanmu Bunda udah pengen nulis, tapi baru baru kesampaian sekarang, maaf ya Nak :P. Apalagi baru-baru ini ayah nulis kalau Bunda mulai hiatus dari dunia blog XD, ah sungguh tak bisa diterima…. hehehe.

Maret, hari itu adalah hari-hari yang cukup hectic bagi Bunda. Ya, karena hari itu adalah tenggat waktu pengumpulan persyaratan wisuda Bunda. Tapi tampaknya bukan hanya karena kelulusan Bunda yang membuat Bunda bisa tersenyum sepanjang hari. Bukan juga karena pelangi yang tiba-tiba menghiasi langit Bandung yang kala itu cerah. Ya, itu karena pagi-pagi buta Bunda mendapati dua garis pada testpack yang iseng-iseng Bunda beli. Bunda pikir… subhanallah cerdas sekali kamu Nak, memilih waktu kehadiran saat Bunda sudah lulus dan Ayah sudah mulai mendapat pekerjaan di Indonesia.

Trisemester pertama, waktu yang sering dikhawatirkan karena memang cukup rawan. Bunda baca dan dengar kebanyakan keguguran terjadi pada masa ini. Tapi Alhamdulillah meski kamu dibawa gonjang-ganjing naik motor berkeliling Jabodetabek demi pencarian tempat tinggal, kamu tetap sehat. Selain itu Bunda juga bersyukur betapa kamu tidak rewel hingga Bunda tidak mengalami morning sick, mual-mual berlebihan, atau ngidam yang aneh-aneh. Ah sekali lagi subhanallah, kamu cerdas ya Nak….

Layar hitam putih (yang sebenarnya tak Bunda pahami :D) adalah media pertama Bunda melihatmu. Dokter bilang jantungmu sudah terbentuk dan sudah berfungsi dengan baik. Takjub, mungkin kata itu juga tak cukup mendefinisikan perasaan Bunda. Ah betapa Allah Maha Kuasa ya Nak, tak akan pernah habis dikaji bagaimana proses kehidupan terbentuk, bagaimana rahim bisa menjadi tempat ideal untuk tumbuh dan berkembang, dan itu terjadi dalam tubuh Bunda!! Bukankah itu hal yang paling mengagumkan yang bisa dirasai oleh wanita…

Di awal trisemester kedua, Bunda sempat menangis semalaman karena bercak darah yang muncul. Bunda kira Bunda kehilangan kamu Nak, tapi esoknya dokter memastikan kalau kamu baik-baik saja. Alhamdulillah rasanya luar biasa lega. Dan di akhir trisemester kedua ini Bunda mulai bisa merasai gerakan-gerakan kecil yang kamu lakukan. Subhanallah, rasanya lucu, geli yang aneh :P. Setelah Bunda melakukan percobaan kecil, Bunda bersumsi kamu bergerak lebih aktif jika diperdengarkan bacaan Qur’an dan beberapa lagu klasik, atau jika Bunda mengajakmu ngobrol. Dan anehnya kamu bergerak cukup aktif seringkali di malam hari… hmm Bunda nggak keseringan ngajak kamu begadang kan Nak?

Oh ya, awalnya Ayah dan Bunda pikir kamu bergender perempuan, ternyata dokter bilang “burung”mu sudah terlihat, hihihi. Padahal sudah ada beberapa perbincangan antara Ayah dan Bunda tentang kemungkinan nama dan benda-benda yang ingin dibeli nanti kalau kamu perempuan. Yak kami harus mulai perdebatan baru kalau gitu :P.

Sekarang awal trisemester ketiga, rasanya Bunda udah kangen pingin ketemu. Ada kebahagiaan tersendiri saat melihatmu lewat layar hitam putih setiap kali kunjungan Bunda ke dokter. Ah Nak, seperti apa dirimu? Sungguh Bunda tidak akan khawatir jika kamu mewarisi gen gemuk dari Bunda. Bunda tak khawatir rupamu mewarisi rupa Bunda atau Ayah. Sungguh Bunda ingin mengamini sebait lagu dari Raihan bahwa iman tak dapat diwarisi, karena keimanan Bunda yang lemah ini yang Bunda khawatirkan.

Ah, Nak, jadilah anak yang shalih ya… meski mungkin Bunda tak mampu menjadi prototype yang baik untukmu, dan Bunda sungguh minta maaf untuk itu. Ah Nak, seperti nenekmu pernah bilang pada Bunda bahwa kebahagiaannya bukan ketika anak-anaknya pintar dan mencapai prestasi tertentu meski itu pun pasti menyiratkan senyum bagi orang tua manapun. Ya, kebahagiaan sejatinya adalah ketika melihat anak-anaknya menjadi anak yang shalih. Maka Bunda hanya bisa berdoa moga Allah senantiasa menjagamu ya Nak, membimbingmu, karena Ia-lah sebaik-baik Pembimbing dan Penjaga sementara Bunda hanya orang yang beruntung dititipi dirimu.

Sampai ketemu ya Nak, moga Bunda bisa jadi ibu yang bijak dalam mengiringi tumbuh kembangmu.

11 responses

  1. Bumil so swit sekali. Moga doa2nya dikabulkan, amiiinnn… Asik ntar jd punya keponakan cowo 😀

    August 23, 2010 at 10:51 am

  2. syva

    hiks.. seperti biasa, seringkali berkaca2 kalo baca tulisannya anis.. :’-(

    semoga sehat selalu ya nis, anis dan calon keponakanku.. aihh tante syva.. :”>

    semoga dilancarkan semuanya sampai nanti waktu temu kangennya anis tiba.. aamiin, semoga buah hati anis dan ka febri tumbuh besar menjadi anak shalih dan berbakti kepada kedua orang tuanya.. 🙂 peluk kangen buat anis dan dedeknya.. >:D<

    August 23, 2010 at 10:54 am

  3. huaaaa, Alhamdulillah Anis dan ade kecil baik-baik saja..
    Amiin, semoga nanti jadi anak yang soleh, sayang sama orang tuanya, dan bermanfaat buat orang-orang di sekitarnya ya Nis.. Buktinya, masih dalam perut aja udah belajar puasa.. hihi..
    Yang penting nanti Anis jangan mau kalah semangat belajarnya sama Ade kecil.. Insya Allah, Kak Febri, Anis, dan Ade kecil bisa sama-sama belajar untuk semakin memperkuat keimanan kepada Allah.. 😀

    Jaga kesehatan ya Nis.. 😀

    August 23, 2010 at 7:52 pm

  4. Pingback: Berbuat dengan Hati « Carve Life with Letters

  5. assa,

    aaaaaaaaaaa (backsound terharu gitu deh)
    aseek punya kponakan angkatan dah fufufu. btw, “Dan anehnya kamu bergerak cukup aktif seringkali di malam hari”, wuih dah ada bakat jadi coder tuh nis bwahahah. gw doain yg baek2 lah bwt klean, aqiqah-annya jg jgn lupa undang2 yah hag2

    wass.

    August 25, 2010 at 5:10 am

  6. @All: makasih makasih
    @reiSHA: aamiin, eh emang udah punya ponakan perempuan ya?
    @syva: wah peluk kangen juga buat tante syva 🙂 aamiin buat semua doa-doanya
    @vinta: aamiin doa-doanya, iya mudah-mudahan semangat belajarnya nggak pernah luntur bahkan terus bertambah ya, mudah-mudahan nggak gengsian ketika anak justru jadi guru 🙂
    @ricong: hahahah bakat coder mungkin gitu ya, yah nanti kami coba ajarin koding sejak dini deh hehehehe. aqiqah ya? wiii iya insya Allah nanti dikabar-kabari ya

    August 26, 2010 at 9:43 am

    • Eee belum punya ponakan saia.. Seneng aja cowo, soalnya pengennya ntar anak pertama juga cowo, haha. Atau kembar cewe-cowo 😀

      August 26, 2010 at 5:19 pm

  7. Kapan HPL-nya? 🙂

    HPL? Human Placental Lactogen kah yang dimaksud? hehe maaf, nggak paham saya

    August 30, 2010 at 6:46 am

    • pertanyaannya kan “kapan”, hehe 🙂

      HPL : Hari Perkiraan Lahir

      ooo hehehehe, insya Allah November tengah-akhir

      September 8, 2010 at 7:30 am

  8. wahaw.. kebahagiaan yang tak tergantikan teh..
    biasanya teh, kalo anak laki2 dikasi nama husein, bakalan tampan nanti gedenya.. asal pinter2 dirawat aja waktu kecil.. asinya juga yg banyak..
    oiya, sama peletakan kepalanya waktu tidur, juga perlu diperhatikan tu teh, biar bentuk kepalanya bagus, kaya pemain2 bola mancanegara.. jadi nanti gaya rambutnya biasa lebih bervariasi..

    @reisha: banyak2 makan daging katanya biar dpt anak cowo, ehe

    hihihihi iya nanti bikin bantal khusus deh biar bentuk kepalanya bagus kek pemain bola XD

    August 31, 2010 at 10:42 am

  9. Wah selamat2……
    Semoga kalian sekeluarga tetap sehat dan bahagia…
    Semoga sang anak bisa menjadi kebanggaan orang tuanya

    Semangat2 😀

    waaa makasih aswin… amiin amiin amiin 🙂

    August 31, 2010 at 5:56 pm

Leave a comment