Akhirnya…
Setelah penantian panjang (padahal biasa aja), akhirnya putra pertama kami lahir pada tanggal 22 November 2010 dengan berat 2800gram dan panjang 48cm. Cukup kecil untuk ukuran bundanya yang sudah semakin jumbo ini XD. Tadinya berharap si adek muncul di tanggal 01-11-10 sih biar angkanya palindrome haha, tapi apa daya ternyata adek lebih memilih dua angka dobel sebagai hari kelahirannya, saat usia kehamilan mencapai 40 pekan lebih 3 hari.
Dini hari, seperti umumnya ibu hamil yang sulit tidur, saya terbangun karena kontraksi otot pengatur urine. Baโda qiyamul lail, sekitar jam 2 saya yang memutuskan tidur lagi malah tidak bisa tidur. Mulas-mulas yang saya kira biasa mulai terasa dengan frekuensi 15 menit sekali. Akhirnya saya memutuskan bangun.
Awalnya saya kira mulas-mulasnya bukan karena mau melahirkan, soalnya dari cerita banyak orang mulas-mulas mau melahirkan itu dimulai dari frekuensi beberapa jam sekali dan semakin lama jadi semakin sering, nah saya kan langsung 15 menit sekali. Tapi kakak saya yang kemudian terbangun karena tahu saya terbangun bercerita kalau saat dia akan melahirkan pun mulas-mulasnya langsung berfrekuensi sering. Wew, inikah saatnya kamu lahir Nak?
Tak lama mama juga terbangun. Karena saya sering menjahili mama dengan berpura-pura sudah mulas, awalnya mama tak percaya kalau saya benar-benar mulas XD. Akhirnya setelah beberapa lama beliau percaya juga dan mulai berbenah, baju dan perlengkapan adek yang sedianya sudah rapi dalam satu tas, dibongkar ulang mama hingga hanya menyisakan sedikit untuk dibawa (karena belum 100% percaya saya mulas XD). Dan berangkatlah kami ke rumah bersalin.
Sekitar pukul 4 kami sampai di rumah bersalin. Saya langsung diperiksa dan divonis bukaan 3. Wew, kapan bukaan 1 dan 2 nya ya…. Suster yang menangani memerintahkanagar saya langsung dirawat. Dan karena bawaan perlengkapan yang dibawa cuma sedikit akhirnya mama harus bolak-balik lagi ke rumah. Amisu yang baru kemarin sore pulang ke Jakarta terpaksa balik lagi ke Bandung paginya :P.
Setengah tujuh saya yang sedang berjalan-jalan atas perintah suster berhenti sejenak. Ketika istirahat itulah, ketuban saya pecah dan saya divonis sudah bukaan 5. Mungkin karena ketuban yang pecah duluan itu, saya diperintahkan untuk diinduksi. Mulas makin terasa. Sekitar pukul 10.30 cairan infus baru habis setengahnya dan saya sudah mulas luar biasa, tapi apa daya dokter bilang kepalanya masih di atas, masih bukaan 7-8 dan saya harus menunggu sampai infus habis. Wooot dari mulai diinfus sampai habis setengahnya itu memakan waktu 4 jam, berarti saya harus nunggu 4 jam lagi???
Tapi ternyata tidak, karena sekitar jam 11 saya yang sudah tidak tahan mulai memohon untuk memulai proses persalinan. Suster yang jaga di ruang persalinan hanya satu orang, dan dia pun hanya berkata, โbelum bu, tarik nafas keluarkan dari mulut!โ. Karena saya keukeuh sambil nangis-nangis, akhirnya saya diperiksa ulang, bukaan lengkap, suster yang tak percaya kemajuan dari bukaan 7-8 sampai bukaan lengkap memakan waktu sebentar ini langsung memanggil dokter dan suster yang lain.
Dengan amisu yang memegangi kaki kiri dan saya sendiri memegangi kaki kanan, satu-dua kali mengejan dan muncullah suara yang kami tunggu…. alhamdulillah Allahu akbar…. selamat datang putraku.
Terima kasih Yaa Rabb telah memudahkan segalanya, dari mulai awal kehamilan hingga lahirnya si kecil. Nampaknya tidak ada kesulitan berarti seperti cerita sahabat-sahabat yang terlebih dahulu bersalin. Walau si kecil sempat dilarikan ke RS karena hiperbilirubin ABO incompatibility, tapi rasanya semuanya begitu dimudahkan hingga si kecil sekarang sudah aktif kembali. Terima kasih juga sudah memberikan saya kekuatan hingga bisa mendampingi si kecil, bolak-balik ke rumah sakit walau masih dalam perawatan pasca melahirkan. Sungguh tak ada kekuatan tanpa izin-Mu.
Terima kasih untuk amisu, atas keliling Jakarta demi pencarian cincau, atas pijatan tengah malam ketika saya kram, atas perhatian ketika saya mual dan pilah-pilih makanan, atas kesediaan bolak-balik Jakarta-Bandung, atas malam minggu yang kita habiskan di ruang tunggu dokter, atas kesediaan menunggui di ruang bersalin.
Terima kasih untuk mama, setelah saya yang merepotkan dulu sewaktu bayi, sekarang mama harus direpotkan lagi oleh bayi saya. Terima kasih atas semuanya, sekarang saya semakin paham betapa sayangnya mama pada saya. Dan atas kepahaman itu, saya semakin sadar bahwa tak akan pernah saya bisa mengganti apa yang mama berikan untuk saya. Mungkin karena itu doa untuk orang tua adalah agar Allah menyayangi dan membalas mereka, karena kasih sayang mereka tak akan terbalas oleh saya.
Terima kasih untuk semua keluarga, saudara, dan rekan-rekan atas semua doa dan dukungan mulai dari awal kehamilan sampai si kecil lahir. Karena doa dan dukungan dari semua, segalanya bisa berjalan dengan lancar.
Terharu ๐ฅ
December 2, 2010 at 3:29 pm
Semoga menjadi anak yang shalih, berbakti kepada orang tuanya ๐
December 2, 2010 at 3:38 pm
au auuuu ciyeeeee
semoga jadi anak yang shalih, bermanfaat buat agama, umat manusia, bangsa dan masyarakat, seluruh doa tercurah buat si adek….
kok ganteng, mirip ayahnya ya ?
December 2, 2010 at 10:15 pm
gantengnyaaaa.. ๐
barakallah anis, semoga putranya jadi penyejuk hati orang tua dan orang2 di sekelilingnya!
amiin =)
December 5, 2010 at 7:32 am
wuhuu.. selamat2 jeung Aniss..
iyaaa lhoo, gantengggg!!
@yang-comment-upper-saya, mirip Ibu nya kokkk… =D
December 6, 2010 at 11:02 am
wew, keponakan saya ganteng
๐
๐
welcome to the world
๐
ikut berbahagia saya….
….
ah spechless….
t anis dimana lokasi skrg???
December 15, 2010 at 11:09 pm
@all: makasih banyak, aamiin atas doa-doanya
@reisha: bukan terharu kalo saya jumbo kan?
@nden: iya, dia bisa mulai koding “Hello World” sekarang ๐
makasih nden, sekarang saya masih di Bandung, insya Allah Januari ke Jakarta lagi. BTW, saya punya utang ama nden ya, masya Allah kok saya bisa lupa ๐ฆ
December 16, 2010 at 12:38 pm
tetehhhhhhhhhhhh barakallah..
pengen ketemu teteh ma adek bayi deh
December 17, 2010 at 6:05 pm
waaaa. adik beta… maap nis, ga bisa dateng ke akikahnya adik beta.
tapi sekali lagi selamat. ๐
December 26, 2010 at 10:37 am
lucu bayi ya, semoga tetap sehat ya, selamat atas kelahiran bayi ya…
December 26, 2010 at 2:39 pm
Selamat ya mba’ semoga putranya bisa menjadi putra yang berbakti pada orang tua, shaleh dan dapat menjadi pemimpin yang baik untuk dirinya maupun orang-orang yang nanti dipimpinnya …
December 29, 2010 at 3:38 am
nis, seriously deh
aku br baca tulisannya. telat bgtttt T_T
so cute, so handsomeeee ^^
barakallah, anis.. semoga fakhri jd anak yang shaleh, cerdas, dan kuat. aamiin..
miss u!
January 6, 2011 at 12:32 pm
Bismillah.
“Baarakallaahu laka fii al mauhuubi laka, wa syakarta al waahiba, wa balagha asyuddahu, wa ruziqta birrohu….”
al ‘afwu yella baru tahu kabar bahagia ini…
meskipun telat (banget!), insya Allah do’a tsb akan tetap sampai kepada Allah Ta’ala yang Maha Mengabulkan setiap do’a..
Baarakallaahu fiikum ^^
January 13, 2011 at 10:48 pm
@all: sekali lagi makasih banyak ๐
@iin: iya atuh main ke rumah, hehe jauh ya ๐
@ghina: waah punten ya nggak ngasih tau langsung, aamiin buat doa2nya, miss u too
@yella: yella… yella… kangen yella, subhanallah bisa sampai ke blog ini. syukran doanya ๐
January 16, 2011 at 7:29 pm
wah teh anis, adek beta udah umur stahun nih..
mana postingan2nya lagi, heu..
December 1, 2011 at 6:56 am